The Resistance Is Endless Stars

Chapter 244: Kembali ke Desa Flungle



Pagi tiba.

Cahaya sinar Surya menembus awan menghiasi dihari yang baru itu. Udara terasa segar dipagi yang cerah dan ditemani dengan rindangnya pepohonan menambah keindahan yang memukau.

Hewan-hewan kecil kembali beraktivitas dipagi hari dan memulai hari baru mereka.

Didekat api unggun yang telah padam itu.

"Apa ini sudah cukup, tuan Rem?"

Eltypo menyapu keringat didahinya setelah susah payah mengumpulkan banyak sumber daya yang telah berhasil dikumpulkan.

Nampaknya Eltypo kali ini begitu menghormati tuan Rem. Dia telah menyelamatkannya dari makhluk terkutuk yang menghuni pedang Anathema yang membelenggungnya.

Menyadarkannya dari sikap arogan yang selama ini dia miliki, dan tentunya karena momen tuan Rem hendak membunuhnya.

Eltypo dapat bersama Carol dan telah menjadi sepasang kekasih antara pemuda serigala dan gadis rubah yang dia mimpikan selama ini.

"Entahlah, aku tidak mengerti! Kalian bisa menilainya sendiri bukan?"...

Storm tidak menanggapi dengan serius.

Dia berdiri sambil menatap kearah depan dengan tajam. Storm merasa lebih baik mengawali hari dengan menghirup udara segar dipahi hari.

"Baik, saya akan membereskan masalah ini!"

Eltypo merasa tidak keberatan dan malah senang karena bisa meringankan tugasnya.

Apalagi Carol, dia menjadi semangat hidupnya saat ini. Sesulit apapun hal yang menghalangi jalannya jika bersamanya maka Eltypo tidak memerdulikannya.

"Wild, Lars, kalian berdua ayo bantu aku!"

Duo itu bergegas membantu Eltypo membereskan banyak peti kayu yang berisi berbagai sumber daya.

Dibantu oleh Asgart, Carol, Emily, dan Shlypy yang merenung. Maka mereka semua bekerja sama mengangkut banyak peti.

Lalu menaikkannya kegerbong belakang kereta kuda yang tersedia/Utusan desa Flungle yang menjemput mereka semua.

"Apa kalian semua tidak kenapa napa?"

Tanya sang sopir kereta kuda utusan langsung Hersy menjemput mereka.

"Benar, kami melakukannya dengan baik!"

Balas Asgart mengangguk lalu mengikuti yang lainnya memasuki gerbong bagian dalam kereta kuda.

"Baguslah, kalian memang dapat dipercaya!"

Sopir kereta kuda yang berwujud setengah musang itu puas mendengarnya.

Sambil menghisap rokok paforitnya, sopir itu menunggangi dua ekor kuda yang menarik gerbong kereta kuda yang lumayan panjang itu.

"Yihaaa"

Kereta kuda segera meluncur membelah jalanan setapak tetapi luas dikawasan hutan terlarang.

Perjalanan mereka menuju desa Flungle memerlukan waktu tidak lama, mungkin sekitar beberapa jam lagi mereka tiba. 

Mereka semua menyempatkan diri berbincang santai dan penuh canda tawa didalam gerbong kecuali dua orang berbeda, tak lain Storm yang duduk dalam diam dan Shlypy duduk termenung dengan pikirannya sendiri.

Next chapter will be updated first on this website. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.